Rabu, 08/08/2012 13:46 WIB
KH Abdullah Gymnastiar - detikRamadan
Jakarta - Kesuksesan itu adalah apa pun yang membuatnya insya Allah SWT bisa selamat di akhiratnya. Bagus jika ia bergelar seorang Prof Dr, misalnya, atau orang yang kaya raya, di dunianya bermanfaat bagi banyak orang, lalu menjadi ahli takwa, daripada di dunianya bodoh dan sengsara tapi di akhirat masuk neraka, itu kerugian besar. Apa artinya di dunia sukses tapi celaka di akhirat.
Jangan mengukur kesuksesan itu dari hal duniawi. Dunia hanya sebentar. Yang kekal hanya di akhirat. Kesuksesan bukan dari hal duniawi, namun boleh saja memiliki banyaknya duniawi. Kesuksesan tidak dinilai dari kepemilikan duniawi, sebuah mobil secara nilai duniawi tidak lebih hanya kaleng-kaleng dan logam-logam, rumah hanya tumpukan batu bata. Kesuksesan itu adalah bagaimana kita bisa berhasil menjaga diri dari perbuatan yang menjerumuskan ke dalam api neraka.
"Jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka," (QS At Tahrim : 6)
Orang sukses yang paling ideal tentunya adalah yang paling soleh dan paling pintar atau paling kaya. Walaupun kesuksesan itu bukan berarti yang paling pintar, atau yang paling kaya, tapi yang paling takwa.
Hati-hati terhadap pujian jika kita dipandang pintar, kaya, dan dinilai orang paham agama, karena pujian manusia bila tidak hati-hati akan mudah mengangkat hatinya. Atau ketika mendapat piagam penghargaan sebagai seorang yang teladan. Yang penting bukan piagam penghargaannya, tapi paling takwa. Santri teladan itu bukan yang paling pintar, bukan yang bagus nilainya (saja), mestinya yang paling shaleh.
Bagi seorang anak yang memiliki orang yang tuanya kaya raya, ingatlah bahwa hal itu hanya karunia titipan Allah, manusia tidak memiliki apa-apa. Ada pula yang sedang keadaan ekonominya, ada yang kurang mampu, itu semua kehendak Allah. Jangan pernah meremehkan karena duniawinya.
Pada saat sekolah SMA dahulu, suatu saat diundang ke rumah seorang rekan. Rekan yang dikenal alim dan bersahaja, bahkan tidak pernah membawa mobil ke sekolahnya. Ternyata yang membuat kaget adalah rumahnya demikian besar, dengan kendaraan-kendaraan mewah di garasinya. Ketika ditanya bahwa dirinya ternyata orang kaya, tetapi kenapa tidak kelihatan seperti anak-anak orang kaya lainnya. Ia menjawab bahwa yang kaya itu orang tuanya, ia tidak mau memamerkan kekayaan orang tuanya. Kekayaan itu, hanya titipan yang sebentar saja dari Allah.
Kunci sukses dunia akhirat adalah disiplin. Orang yang disiplin akan menjadi orang yang istiqamah, dan orang yang istiqamah akan mendapat kemuliaan.
*Pimpinan Ponpes Daarut Tauhiid
Pendiri & Pembina DPU Daarut Tauhiid
(rmd/rmd)
Sumber :
Detik.com - http://ramadan.detik.com/read/2012/08/08/134651/1986249/1422/arti-sukses
Tidak ada komentar:
Posting Komentar