Minggu, 05 Agustus 2012, 05:13 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, Allah SWT berfirman, "Dan apa-apa yang kamu upayakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya darisisi Allah." (QS. Al-Baqarah, 110).
Kemudian Firman Allah SWT juga, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia- Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah, 261).
Dalam hadis shahih yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA dijelaskan bahwa Rasulullah adalah orang yang paling dermawan, dan lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan.
Puasa menyeru memberi makanan kepada orang yang sedang lapar, memberi si miskin dan menolong si fakir. Bulan Ramadhan adalah musim untuk orang-orang yang bersedekah dan peluang emas untuk orang yang memberi hartanya kepada orang lain.
Sebuah sya’ir mengatakan, "Allah telah memberimu dengan berbagai materi, berikannlah sebagian pemberian-Nya itu kepada orang lain. Karena sesungguhnya harta itu akan sirna. Harta itu ibaratkan air, bila disumbat alirannya, maka ia akan kotor. Dan bila dialirkan dan dibirkan terus mengalir, maka air tersebut akan jernih dan segar."
Dalam sebuah hadis shahih Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh Allah mempunyai dua malaikat yang ber doa setiap subuh. Salah satunya berkata; ‘Ya Allah, berilah orang yang membelanjakan sebagian hartanya di jalan Allah dengan ganjaran yang lebih baik lagi. Sedangkan malaikat yang satunya lagi berkata, ’Ya Allah, berilah kehancuran kepada orang yang tidak mau membelanjakan sebagian hartanya dijalan Allah’."
Betapa indah memberi harta kepada orang lain. Betapa baik shadaqah dan betapa mulianya saling membantu sesama. Setiapkali orang membelanjakan hartanya di jalan Allah, Allah memberinya kesehatan tubuh, ketenangan hati dan keluasan rizki.
Riwayat yang lain Rasulullah SAW juga bersabda, "Shadaqah bisa memadamkan dosa, sebagaimana air memadamkan api."
Dosa-dosa yang dilakukan hakikatnya mempunyai panas dalam hati, bara dalam jiwa, dan api yang menyala dalam kehidupan. Tak ada yang dapat memadamkan panas dan bara tersebut kecuali dengan bershadaqah.
Sungguh menakjubkan! Shadaqoh memiliki naungan yang rindang dan tempat berlindung bagi seorang hamba pada hari Kiamat. Setiap orang akan bergantung kepada naungan tersebut yang dihasilkan dari shadaqohnya di dunia.
Redaktur: Heri Ruslan
Reporter: Hannan Putra
Sumber:
Republika Online - http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/12/08/05/m894f6-ibadah-puasa-dan-pendidikan-kedermawanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar